SWARA MADANI: Kami Hadir di Tengah-tengah Pembaca Budiman

23 Desember 2007

Kami Hadir di Tengah-tengah Pembaca Budiman

Assalamu'alaikum,

Kami segenap jajaran redaksi Media Online SWARA MADANI mengucapkan banyak terimakasih atas dukungannya. Hari ini Minggu, 13 Dzulhijjah 1428 H bertepatan 23 Desember 2007 kami telah hadir di tengah-tengah pembaca budiman untuk memulai suatu misi dan visi jurnalistik yang bebas, mendidik, memberikan informasi yang aktual dan akurat. Semoga apa yang menjadi cita-cita kami akan mendapatkan ridlo Allah SWT. Tidak lupa kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pembaca untuk memberikan masukan dan kritik yang nantinya akan menambah kinerja kami untuk menjadi lebih kompeten. Terimakasih.

Wassalamu'alaikum,
Pimpinan Redaksi Swara Madani,
M. Hans A. Subiyantoro, SH

Dari Redaksi

Selamat Tahun Baru Islam
1 Muharram 1429 Hijriyah

Assalamu'alaikum,

Ada yang menarik dari sambutan masyarakat pada tahun baru Masehi yang terjadi 10 hari lalu dengan tahun baru Islam tepatnya pada 10 Januari 2008. Lihat saja masyarakat dengan hingar bingar meluapkan kegembiraan pergantian tahun Masehi dengan berbagai ekspresi. Dari sekedar keluar rumah untuk jalan-jalan bersama keluarga hingga memborong kembang api berikut petasan untuk dinyalakan pada tepat pergantian tahun. Tidak ketinggalan suara terompet sebagai ciri khas perayaan tahun baru Masehi.

Sementara pada peringatan tahun baru Islam suasananya sepi-sepi saja. Tidak ada kembang api atau bahkan petasan yang bersahut-sahutan seperti pergantian tahun baru Masehi. Yang banyak yakni acara istighotsah di masjid-masjid, langgar-langgar, mushola-mushola. Tidak ada konvoi sepeda motor dengan suara kenalpot yang memekakkan telinga pada malam tahun baru Islam.

Dan yang jadi pertanyaan, kenapa aparat keamanan dalam hal ini TNI / Polri terkesan membiarkan kembang api bahkan petasan menyalak disana-sini pada pergantian malam tahun baru Masehi. Sementara masih ingat di benak kita menjelang Ramadan ataupun Idul Fitri 1428 Hijriyah lalu berita-berita di media massa baik cetak maupun elektronik sangat gencar memberitakan keberhasilan aparat keamanan menangkap penjual dan jaringan petasan.

Namun menjelang perayaan tahun baru Masehi tidak terdengar sedikitpun berita tentang operasi petasan dan kembang api. Sebenarnya bedanya dimana? Sebab resiko yang dikhawatirkan tentang bahaya kembang api maupun petasan toh sama saja, bisa melukai bahkan menelan korban jiwa. Dan yang paling klasih karena kembang api dan petasan itu hanyalah membakar uang, yach hanyalah menghambur-hamburkan uang dengan membakarnya!!!

Kita berharap kembang api dan petasan akan dilarang pada tahun mendatang sehingga tidak lagi terdengar bunyi dar der dor baik menjelang perayaan Idul Fitri maupun pada perayaan pergantian tahun baru Masehi. Semoga.

Wassalamu'alaikum

SWARA MADANI

23 Desember 2007

Kami Hadir di Tengah-tengah Pembaca Budiman

Arsip Blog

Mengenai Saya

Dari Redaksi

Cara Cerdas Merokok Dapat Duit, Sponsor ID Anda adalah: cb757935

Rumus Bikin Duit Indonesia yang Paling Canggih & Mengesankan

Program Pembiayaan Publik Tanpa Jaminan dan Pengembalian